MAKALAH
LINGKUNGAN HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita
bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut
keselamatan, kesehatan, dan kelangsungan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan
serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita.
Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan
yang lebih luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita
atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara
perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global,
penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Baca juga PengertianPelestarian dan Konservasi Lingkungan
Untuk
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui
sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah
penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah, terdapat
beberapa macam masalah, maka, untuk mempermudah pembahasan dalam makalah ini,
penyusun membaginya dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apa yang menjadi
akar permasalahan dalam pencemaran lingkungan? Faktor – faktor yang menyebabkan
adanya pencemaran lingkungan? Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran
lingkungan saat ini ?
1.3 Tujuan dan
Manfaat
Tujuan dari pembahasan masalah lingkungan hidup ini
adalah untuk menganalisa tentang masalah yang terjadi di lingkungan hidup serta
mencari solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang semakin parah.
1.4 Metode
Penelitian
Note : anda punya blog tapi tidak punya penghasilan, silahkan bergabung disini dan dapatkan dan dapatkan penghasilan tambahan dariblog/web anda.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
studi kepustakaan dan penyelidikan kasus. Pemilihan metode ini karena
penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan
pencemaran lingkungan hidup dengan mengacu pada literatur-literatur,
artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
1.5 Sistematika
Penulisan
Penulisan makalah ini telah ditulis secara
sistematika atau sederhana dan bisa diuraikan sebagai berikut : Pada Bab I
berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Pada Bab II berisi
tentang kajian teori yang meliputi definisi lingkungan hidup. Pada Bab III
berisikan pembahasan yang mengkaji tentang pencemaran lingkungan dan global
warming Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan
saran untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan diatas.
BAB II KAJIAN
TEORITIS
2.1 Definisi
Lingkungan Hidup
Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan,
ada baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu
sendiri. Dalam makalah ini akan disampaikan beberapa defisini tentang
lingkungan. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya. Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan
penegakan hukumpengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan
Nusantara. Sedangkan pengertian dan definisi lingkungan hidup
menurut para ahli: Lingkungan hidup adalah Semua benda dan kondisi yang
terdapat di dalam ruang dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap
kelangsungan dan kesejahteraan manusia (Munajat saputra). Lingkungan hidup adalah
Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang berada di dalam ruang
yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan manusia (Otto Sumarwoto).
Lingkungan hidup adalah Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang
terdapat di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang
yang kita tempati (Emil Salim). Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan
kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita
(PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO). Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal
yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan,
pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme (S.J MCNAUGHTON & LARRY
L. WOLF). Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical,
chemical and biotic condition surrounding and organism (MICHAEL ALLABY).
Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia
dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan
mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya (PROF.
DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
mahluk hidup lainnya (SRI HAYATI). Lingkungan hidup adalah wilayah yang
merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai
kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai (JONNY PURBA). Dalam
lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada
definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan
Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan
kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsaIndonesia
menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Dan Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
3.1.1.
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan
Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau
berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap
lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka
diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku
mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan
bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat ini,
pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat
cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat
dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi: Pencemaran Air. Pencemaran
Udara. Pencemaran Tanah.
3.1.2.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
3.1.2.1.
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa
bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini
tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organic seperti air
comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam
air limbahnya seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan.
Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
3.1.2.2.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansifisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi
udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi
pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan
hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang
terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon
dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan
ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks
global dan hubungannya denganpemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon
di stratosfer semakin meningkat.
3.1.2.3.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya.
3.2 Penyebab
Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian
besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah
pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air
tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang
terjadi di darat baik di kota maupun di desa. Alam memiliki kemampuan untuk
mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau
purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro
organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah pencemaran yang sangat masal
dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti
semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang
terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang
tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang
kian hari kian bertambah parah. Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah
: Erosi dan curah hujan yang tinggi. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah
atau pemukiman penduduk. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian,
industri, dan sebagainya. Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling
terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan
oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan
pertanian. DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang
lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun
akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang
mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai
makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia. DDT yang telah masuk ke
dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat
polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang
lebih menakutkan. Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis
pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup. b.
Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan Menghambat proses
pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat
menetas. c. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
3.3 Dampak
Pencemaran Lingkungan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada
seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri
(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak
kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian. Pencemaran tanah
juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang
radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemic dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
3.4 Penanganan
Pencemaran Lingkungan
3.4.1 Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
3.4.2
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
3.5 Penyebab
Terjadinya Global Warming
3.5.1 Efek rumah
kaca
Pemanasan global (global warming) pada dasarnya
merupakan fenomenapeningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas-gas. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali
radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan
tersimpan di permukaan Bumi. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam
rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Akan tetapi, akibat jumlah
gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi
akibatnya.
3.5.2 Variasi
matahari
Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan
akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan
stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan
stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak
akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat
ini.
3.6 Dampak
Global Warming
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah
daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan
semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang
di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air
yang menguap dari lautan. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga
akanmembentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya
mataharikembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan.Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara
rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan
menjadi lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Topan
badai (hurricane) yang memperolehkekuatannya dari penguapan air, akan menjadi
lebih besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode yang
sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan
lebih ekstrim. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama
sekitar Greenland,yang lebih memperbanyak volume air di laut. Perubahan tinggi
muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di tiap daerah. Erosi dari tebing,
pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Rawa-rawa baru juga akanterbentuk,
tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Hewan dan
Tumbuhan. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Wabah penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Banjir dan kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi.
3.7 Cara
mengatasi Global Warming
Para ilmuwan mempelajari cara-cara untuk membatasi
pemanasan global. Kunci utamanya adalah: Membatasi emisi CO2 Tehnik yang
efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi minyak
dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua
penggunaan energi minyak sehemat mungkin. Energi alternatif yang dapat
digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energy nuklir, dan panas bumi.
Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi listrik. Sinar matahari
juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas yang bias
dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi panas bumi bias
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Emisi CO2 dapat dikurangi jika
mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur telah
bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuan-penemuan telah
mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran atau menggunakan mesin
yang lebih kecil. Menyembunyikan karbon yang juga membantu mencegah karbon
dioksida memasuki atmosfer atau mengambil CO2 yang ada. Menyembunyikan karbon
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dibawah tanah atau penyimpanan air tanah
dan penyimpanan didalam tumbuhan hidup. Lapisan bumi yang dapat digunakan
adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan
memompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akan membantu
mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa. Lapisan garam dan
batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida. Kombinasi karbon
dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang
disimpan di dalam jaringan. Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang berlimpah
seperti hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon, tetapi
generasi manusia yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem agar tetap
utuh, jika tidak maka karbon yang disimpan dalam tanaman akan lepas kembali ke
atmosfer. Menjemur pakaian diluar, karena angin dan panas lebih baik dari pada
menggunakan mesin dryer (pengering) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut : Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu
sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara,
(2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah. Dampak pencemaran lingkungan
khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan
tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia
yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang
manusia saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit
kanker, dan lain-lain. Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan
Remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan-kendaraan yang cenderung
menggunakan bahan bakar yang dapat menyebabkan polusi udara. Pemanasan global
yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai
manusia kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika
kita tidak sadar akan dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini
akan terancam. Untuk mengatasinya, telah dilakukan beberapa penangulangan.
Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut serta untuk
melakukannya.